Hubungi Kami

+6231 58289903

Buat janji temu

Kupang Indah VIII No. 49 Surabaya

Buat janji temu

JB Tower, Lt.10 , Jakarta

⁠Apa Perbedaan subbidang Transmisi dan Distribusi pada Bidang Kelistrikan

https://esconinfra.com/project/power-transmission/

Apa Perbedaan Subbidang Transmisi dan Distribusi pada Bidang Kelistrikan?

Listrik di Indonesia dihasilkan oleh pembangkit-pembangkit tenaga listrik yang dikelola oleh PLN yang kemudian perlu disalurkan kepada rakyat. Transmisi dan distribusi inilah yang menjadi dua istilah penting untuk menyalurkan listrik dari pembangkit ke rumah-rumah pengguna. Jadi apa perbedaan subbidang transmisi dan distribusi pada bidang kelistrikan? Ini dia jawabannya.

Fungsi
Perbedaan pertama antara transmisi dan distribusi pada bidang kelistrikan adalah fungsi utamanya. Transmisi adalah proses penyaluran listrik dari pembangkit ke gardu induk atau biasa disebut dengan main substation. Sedangkan distribusi adalah proses penyaluran listrik yang sudah diterima oleh gardu induk ke rumah-rumah pelanggan.
Sistem Penyaluran
Selanjutnya, perbedaan antara transmisi dan distribusi adalah sistem yang digunakan untuk menyalurkannya. Untuk proses transmisi, karena letak pembangkit dan gardu induk biasanya jauh, maka penyaluran umumnya menggunakan saluran udara maupun saluran bawah laut. Sedangkan untuk proses distribusi, saluran yang dipakai adalah saluran udara maupun bawah tanah.
Penyangga
Kemudian, masih berkaitan dengan sistem penyaluran, penyangga yang digunakan juga akan berbeda. Pada proses transmisi, penyangga yang digunakan adalah menara-menara dalam berbagai ukuran. Sedangkan pada proses distribusi, penyangganya berupa tiang-tiang listrik yang biasa RekanAkta lihat di dekat rumah maupun pinggir jalan.
Lokasi
Perbedaan lain antara dua hal ini adalah lokasi jaringan itu sendiri. Untuk jaringan transmisi, biasanya akan berada di area yang menjadi penghubung dua daerah mulai dari kota, kabupaten, bahkan provinsi. Sedangkan untuk jaringan distribusi, lokasi jaringan akan berada di dalam daerah itu sendiri, terutama kota dan kabupaten.
Tinggi Penyangga
Sebelumnya RekanAkta sudah tahu penyangga sistem transmisi adalah menara sedangkan sistem distribusi adalah tiang. Perbedaan selanjutnya terletak pada ketinggian penyangga masing-masing jaringan. Untuk jaringan transmisi, karena tegangan arus yang tinggi, akan membutuhkan menara setinggi 30 sampai 200 meter. Sedangkan untuk tiang-tiang listrik pada jaringan distribusi, tinggi tiang-tiang ini biasanya akan kurang dari 20 meter.
Bahan Penyangga
Perbedaan lain untuk menjawab pertanyaan RekanAkta yaitu apa perbedaan subbidang transmisi dan distribusi pada bidang kelistrikan adalah bahan penyangga. Jika untuk jaringan transmisi, bahan baja adalah material wajib karena mampu menahan tegangan arus yang tinggi. Sedangkan untuk jaringan distribusi, tidak hanya baja, namun besi dan kayu biasanya juga akan dipakai untuk melengkapi sebuah tiang listrik.
Jarak Antar Penyangga
Tidak hanya bentuk, tinggi, dan bahan yang digunakan, jarak antar penyangga pun akan menjadi perbedaan selanjutnya antara dua jaringan ini. Untuk jaringan transmisi, jarak antar dua menara minimal sejauh 150 meter dan bisa sampai 350 meter. Sedangkan untuk jarak antar tiang listrik jauh lebih dekat yaitu mulai dari 40 sampai 100 meter.
Bentuk Jaringan dan Komponen Rangkaian
Perbedaan selanjutnya adalah bentuk jaringan. Untuk jaringan transmisi, bentuknya adalah loop maupun radial, sedangkan untuk jaringan transmisi, bentuknya adalah radial, loop dan juga paralel interkoneksi. Selanjutnya ada perbedaan komponen rangkaian. Untuk transmisi, komponennya ada tiga yaitu Resistansi, Induktansi dan Kapasitansi. Sedangkan untuk distribusi, hanya ada dua komponen yaitu Resitansi dan Induktansi.
Jumlah Tegangan
Perbedaan terakhir dari dua jenis jaringan penyaluran listrik ini terletak pada jumlah tegangan yang dibawa. Untuk jaringan transmisi, tegangan sistem yang digunakan biasanya akan melebihi 30 kV karena jarak tempuh yang cukup jauh sehingga membutuhkan tegangan yang cukup tinggi sehingga tidak terjadi rugi daya atau losses.

https://kppip.go.id/berita/pemerintah-kaji-ulang-program-35-000-mw-yang-belum-dibangun/

Selanjutnya, berbeda dengan jaringan transmisi, jaringan distribusi yang ditujukan untuk menyalurkan listrik dari gardu induk ke rumah-rumah warga akan memiliki tegangan listrik yang masuk dalam kategori menengah sampai rendah yaitu di bawah 30 kV.
Itu dia berbagai perbedaan jaringan transmisi dan distribusi untuk menjawab pertanyaan apa perbedaan subbidang transmisi dan distribusi pada bidang kelistrikan. Terdapat banyak perbedaan karena memang tujuan utama dari masing-masing jaringan memang sangat berbeda. Jaringan transmisi bertujuan untuk membawa arus listrik dari pembangkit ke gardu induk, sedangkan jaringan distribusi bertujuan menyalurkan dari gardu induk ke pengguna.

Author

Editor Akta

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *